Rajin Pangkal Kaya, Syukur Pangkal Berkat
Kalangan Sendiri

Rajin Pangkal Kaya, Syukur Pangkal Berkat

Admin Spiritual Official Writer
      9279
Amsal 10:4-5
Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur pada waktu panen membuat malu.

Terpujilah TUHAN yang memelihara hidup kita! Cobalah lihat alam raya yang diciptakan-Nya, begitu segar dan baru! Demikianlah, Tuhan pun menyediakan berkat yang baru bagi kita sekalian di hari ini. Apakah yang kita lakukan untuk menghargai kebaikan-Nya? Sejumlah orang terlalu malas untuk bersikap bijaksana. Apa yang diperoleh hari ini, dihabiskan hari ini. Itupun dilakukan dengan berlambat-lambat, bermalas-malasan. Mereka mengeluh karena kehidupannya serba berkekurangan, tetapi merekapun tidak mau bekerja dengan rajin dan menabung dengan teratur. Dapatkah orang miskin menyalahkan kemiskinannya, bila mereka sendiri hidup tidak berakal budi? Bukankah mereka sendiri harus malu, karena tidur pada waktu panen?

Saat kita menjadi dewasa muda, puncak kekuatan dan produktivitas, itu adalah saat-saat musim panas, waktu kita memanen. Baiklah kita menjadi orang yang rajin dan bergerak cepat, sambil mengumpulkan hasil yang kita peroleh dari berkat Tuhan setiap hari. Apa yang didapat, digunakan dengan bijaksana dan sebagian selalu ditabung dengan teratur. Inilah hidup yang berakal budi, seperti yang diajarkan oleh amsal Salomo yang penuh hikmat. Dengan demikian, kita bukan saja menjadi kaya, melainkan lebih dari itu jadi manusia yang bijaksana. Kekayaan adalah hasil mensyukuri berkat Tuhan hari ini dan menyimpannya bagi masa depan.

Bersyukurlah atas setiap berkat Tuhan dalam kehidupan Anda dan bersikaplah bijaksana.

Ikuti Kami